No products in the cart.
Cara Menghadapi Perbedaan dengan Pasangan Sebelum Menikah
Setiap pasangan pasti punya perbedaan entah soal kebiasaan, prinsip, keluarga, bahkan cara memandang masa depan. Perbedaan bukan tanda ketidakcocokan, tapi tanda bahwa kalian adalah dua individu yang utuh.
Justru sebelum menikah, perbedaan ini perlu dihadapi dan dipahami. Jangan ditunda, jangan dibiarkan, karena saat pernikahan dimulai, semua akan makin nyata dan terasa.
Berikut ini beberapa cara sehat menghadapi perbedaan dengan pasangan sebelum mengikat janji suci pernikahan:
1. Sadari bahwa Perbedaan Itu Wajar
Kalau kamu berharap pasangan akan sama persis denganmu, kamu sedang membangun ekspektasi yang tidak realistis. Perbedaan adalah hal yang alami. Yang penting bukan seberapa banyak bedanya, tapi bagaimana cara kalian menyikapinya.
2. Dengarkan dengan Niat Memahami, Bukan Membalas
Komunikasi yang baik dimulai dari mendengarkan. Saat pasangan menyampaikan pandangannya yang berbeda, tahan diri untuk langsung membantah. Dengarkan sampai selesai, baru beri respon. Dengan begitu, pasangan akan merasa didengar dan dihargai.
3. Bahas dengan Tenang, Bukan Saat Emosi
Hindari diskusi penting saat salah satu dari kalian sedang lelah, marah, atau tertekan. Pilih waktu dan suasana yang tenang. Kadang, bukan perbedaan yang jadi masalah tapi cara kita menyampaikannya dalam kondisi emosional yang buruk.
4. Fokus pada Tujuan Bersama
Perbedaan akan terasa lebih ringan jika kalian sadar sedang menuju arah yang sama. Misalnya, kalian mungkin beda cara mengatur uang, tapi sama-sama ingin masa depan yang stabil. Fokus pada tujuan, bukan metode. Ini akan bantu kamu melihat pasangan sebagai partner, bukan lawan debat.
5. Jangan Takut Minta Bantuan Profesional
Kalau ada perbedaan prinsip besar (soal agama, keluarga, atau gaya hidup) yang sulit diselesaikan, tidak ada salahnya konsultasi ke konselor pranikah. Justru ini langkah bijak sebelum memasuki komitmen besar.
6. Pahami: Menikah Bukan Tentang Menyeragamkan
Pernikahan bukan tentang membuat pasangan berubah jadi seperti kita. Tapi tentang bagaimana dua orang yang berbeda bisa jalan bersama. Kalau kamu bisa menerima perbedaan tanpa niat “mengubah dia”, kamu sudah satu langkah lebih siap menikah.
Perbedaan dengan pasangan bukan hambatan, tapi peluang untuk tumbuh. Justru dari perbedaan itulah kalian bisa belajar memahami, bersabar, dan saling menguatkan. Yang penting adalah cara menyikapinya dengan dewasa, terbuka, dan saling menghormati.
Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan pernikahan, mulai dari obrolan kecil hingga persiapan teknis, jangan lupa diskusikan juga soal souvenir yang bisa mewakili kisah kalian.
Kamu bisa langsung datang ke Anaria di Jl. Diponegoro No. 60 Surabaya, atau klik di bawah ini untuk konsultasi via WhatsApp: